9 Metode Mengajar Secara Online, Tetap Efektif Walaupun Online
Belakangan ini, semakin bertambah faksi yang mengetahui jika
mengajar online lebih memberikan keuntungan daripada mengajar bertemu muka.
Faedahnya tidak cuma dirasa oleh faksi pelaksana pengajaran dan beberapa guru
saja, tetapi beberapa siswa.
Tanpa keperluan transportasi dan sarana ruangan kelas,
ongkos pengajaran bisa dipotong secara berarti. Lenyapnya faktor jarak membuat
program belajar lebih dapat dijangkau untuk beberapa faksi yang lokasinya jauh.
Disamping itu, tiap peserta kelas dapat semakin berasa nyaman dan aman di dalam
rumah masing-masing.
Yang perlu jadi perhatian faksi guru dan pelaksana ialah
bagaimana membuat kelas berasa membahagiakan dan materi bisa tersampaikan
secara efisien. Berikut beberapa panduan yang dapat diperhitungkan:
Pilih Platform yang Menunjang
Banyak pendidik asal pilih basis dengan berdasar "yang
perlu online". Walau sebenarnya, jalannya kelas dapat benar-benar
dipengaruhi oleh feature dan kualitas basis tersebut.
Sebagai contoh, di awal wabah, mayoritas sekolah cuma
memakai video-call whatsapp saat mengajar online. Opsi ini ternyata cukup
merepotkan karena guru tidak mempunyai kendalian atas beberapa siswa. Belum
juga, beragam kepentingan dalam sampaikan materi juga tidak gampang, misalkan
file share, moderasi dialog, dan presentasi.
Supaya prosesnya maksimal, yakinkan untuk pilih basis yang
khusus direncanakan untuk aktivitas belajar mengajar online. Basis semacam ini
biasanya banyak memiliki sarana yang mempermudah pendidik menjalankan jalannya
kelas lebih efisien dan membahagiakan.
Persiapkan Dengan Matang
Tentu saja, ada beberapa hal yang perlu diperkirakan dan
ditata semenjak saat sebelum kelas diawali. Misalkan ialah banyak hal seperti
berikut:
- Materi
yang ingin diajarkan
- Perangkat
dan berbagai alat penunjang yang akan digunakan
- Setting
spot tempat melaksanakan kelas (letak meja, kursi, alat penunjang, dan
hiasan)
- Sumber
internet utama dan cadangan
- Rencana
manajemen waktu selama kelas
Selainnya lakukan penyiapan, pendidik bisa juga lakukan
replikasi. Ini dapat menolong mengetahui masalah yang kemungkinan muncul nanti,
hingga dapat diperhitungkan semenjak awalnya.
Tentu saja, guru itu perlu menyiapkan diri secara baik.
Selainnya menyiapkan psikis untuk hadapi kelas, guru perlu pastikan performanya
rapi dan optimis.
Variasikan Media Pengajaran
Kelas yang cuma aktivitasnya cuma diisikan oleh guru yang
tetap bicara dari sejak awalnya sampai akhir pasti akan menjemukan, hingga
pelajarannya tidak tersampaikan. Supaya makin menarik dan gampang dituruti,
coba membuat materi dengan bermacam-macam, misalkan video, power poin, kuis,
demo langsung memakai alat peraga, dll.
Tidak jadi masalah bila mediumnya cukuplah sederhana karena
kebatasan bujet, yang perlu idenya lumayan menarik. Team pelaksana kelas dapat
cari ide lewat internet supaya tidak kekurangan gagasan.
Tingkatkan Interaksi
Di kelas off-line saja, siswa pasti jemu bila diminta duduk
saja dan dengarkan saja. Di kelas online, rintangan menahan siswa jemu ini
pasti jadi lebih berat kembali untuk team pendidik.
Jalan keluarnya dengan perbanyak keterkaitan siswa pada
proses belajar mengajar online. Misalkan, guru dapat semakin kerap buka sesion
dialog atau pekerjaan yang ditangani bersama sepanjang kelas berjalan. Pancing
siswa agar semakin banyak menanyakan atau mengungkapkan opini, karena hubungan
seperti ini semakin lebih tingkatkan konsentrasi dan kekuatan mereka dalam
mempernyerap pelajaran.
Sediakan Rekaman
Tidak seluruhnya siswa cukup untung mempunyai akses internet
dan hardware yang ideal untuk ikuti kelas online secara lancar dari sejak
awalnya sampai akhir. Oleh karenanya, faksi pendidik harus bisa memberikan
fasilitas siswa-murid yang kurang untung dengan hal itu. Salah satunya jalan
keluar yang efisien dengan merekam kelas secara utuh dari sejak awalnya sampai
akhir, dan pastikan semua siswa memperoleh akses untuk rekaman itu.
Selainnya mempermudah siswa yang tidak dapat online saat
kelas berjalan, ada rekaman memungkinkannya siswa untuk mengulang-ulang kembali
pelajaran bila dirasakan kurang memahami. Siswa yang telah turut kelas tetapi
belum terlampau memahami bisa juga mengulang pelajarannya dengan memutar
kembali rekaman itu. Sementara untuk team pendidik, video ini dapat menjadi
bahan untuk lakukan penilaian.
Buat Peraturan Bersama
Mengajak siswa untuk dapat teratur sepanjang kelas berjalan
supaya terbentuk situasi yang aman untuk belajar dan mengajar. Beberapa
ketentuan yang perlu diaplikasikan saat kelas online diantaranya: mematikan
microphone saat belum gantian bicara, kapan bisa mematikan video, kapan dan
bagaimana bisa tinggalkan tempat, dan lain-lain.
Dengan persetujuan bersama ini, siswa akan berasa lebih
dipandang dan bertanggungjawab dalam jaga kedisiplinan kelas. Peringatkan
secara halus tetapi tegas jika ada siswa yang menyalahinya, baik menyengaja
atau tidak.
Tanggap terhadap Kondisi Siswa
Saat mengajar online, banyak guru yang lepas memerhatikan
siswanya karena tidak ada pada lokasi yang serupa. Walau sebenarnya, siswa bisa
jadi alami masalah seperti kurang memahami materinya, tidak memerhatikan guru,
memiliki masalah dengan jaringan, dan lain-lain.
Guru agar lebih cermat memerhatikan keadaan pelajar. Karena
itu, yakinkan untuk memerhatikan screen tiap siswa tiap beberapa saat. Bila
diketemukan satu masalah, upayakan untuk cari jalan keluarnya selekasnya
mungkin. Minimum, berikan support dan perhatian supaya siswa tidak berasa
diacuhkan.
Mintalah Feedback dari Murid dan Orang Tua
Yakinkan untuk minta kritikan dan anjuran dari beberapa
siswa. Bila siswanya masih anak-anak, meminta jugalah masukan dari beberapa
orangtua. Masukan ini bisa menjadi bahan penilaian untuk team pendidik supaya
bisa tingkatkan kualitas di kelas-kelas seterusnya.
Faksi pelaksana pengajaran seharusnya tidak boleh sekadar
menanti ide siswa/orangtua untuk memberikan masukan. Kebalikannya, malah
berlakulah pro aktif.
Banyak faksi sekolah yang bisa dibuktikan dapat sukses
mendatangkan langkah mengajar online yang efisien dan membahagiakan. Bahkan
juga, cukup banyak juga instansi pengajaran yang tawarkan kelas online secara
tetap karena kualitas edukasi mereka yang tidak kalah dibandingkan dengan kelas
konservatif. Ini bisa diambil kesimpulan jika kelas online juga berpotensi yang
baik untuk selalu diperkembangkan dan dipraktikkan walau wabah usai sudah
sekalinya.
Strategi Belajar Mengajar dalam Kelas Online
Tiap Senin sampai Jumat guru ke kelas, baik secara online
atau langsung, untuk mengajar pelajar. Seperti perang, dibutuhkan satu taktik
supaya aktivitas belajar mengajar bisa sukses yakni pelajar diikutsertakan dan
hasil belajarnya baik. Tanpa taktik belajar mengajar yang efisien, pelajar
tidak berperan serta aktif dalam evaluasi dan tidaklah heran bila hasil belajar
mereka jelek. Pasti kita tidak mau ini terjadi kan?
Seterusnya dalam kerangka kelas online di periode wabah ini,
dibutuhkan taktik belajar mengajar khusus karena benar-benar berlainan dengan
evaluasi bertemu muka. Bagaimana taktik belajar mengajar di kelas online?
Berikut sudah kami terangkan dengan detail bagaimana guru harus membuat dan
membuat taktik belajar mengajar yang efisien agar menyukseskan kelas online
pada periode evaluasi dari rumah ini.
Tiap Senin sampai Jumat guru ke ruangan kelas, baik online
atau langsung, untuk mengajar siswa. Seperti peperangan, perlu taktik supaya
aktivitas belajar mengajar dapat sukses, yaitu siswa turut serta dan hasil
belajarnya baik. Tanpa taktik belajar mengajar yang efisien, siswa tidak
berperan serta aktif dalam evaluasi dan tidaklah aneh bila hasil belajar mereka
juga jelek. Pasti kita tidak mau ini terjadi, kan?
Selanjutnya, dalam kerangka kelas online di periode wabah
ini, diperlukan taktik belajar mengajar khusus karena benar-benar berlainan
dengan evaluasi bertemu muka. Bagaimana taktik belajar mengajar dalam kelas
online? Di artikel berikut, akan diterangkan selengkapnya bagaimana guru harus
membuat dan membuat taktik belajar mengajar yang efisien supaya bisa
menyukseskan kelas online di periode belajar dari rumah ini. Baca secara
lengkap.
Definisi Strategi Belajar Mengajar
Taktik belajar mengajar sebagai beberapa kumpulan beberapa
cara yang dipakai guru agar bisa melakukan KBM (aktivitas belajar mengajar).
Guru saat lulus sarjana kependidikan, sudah seharusnya pelajari berkenaan
taktik belajar mengajar dalam mata kuliah pedagogi. Tapi, memang dibanding evaluasi
di kelas kuliah, guru lebih belajar banyak berkenaan taktik evaluasi pengalaman
dari langsung di kelas atau menyaksikan contoh kelas lain.
Taktik belajar mengajar bila dipikirkan, ialah seperti
berikut. Pikirkan seorang guru namanya Adi, misalnya, yang baru lulus sarjana
kependidikan dan akan mengajar pada sebuah sekolah swasta di Jakarta secara
online. Bagaimana taktik Adi?
Misalkan, taktik Adi saat lakukan aktivitas belajar mengajar
secara online: (1) memakai program digital jadwal untuk pantauan penempatan,
(2) teratur berunding dengan orangtua setiap awalnya semester, dan (3)
menyimpan semua materi pelajaran pada sebuah tempat penyimpanan online.
Arah Implementasi Taktik Belajar Mengajar
Tujuan Penerapan Strategi Belajar Mengajar
Tiap kelas mempunyai kerangka yang unik. Ini dikuasai oleh
kondisi sekolah, kondisi siswa, dan kondisi guru. Bila guru tidak lakukan
rekonsilasi taktik belajar mengajar sesuai kerangka itu, karena itu proses
aktivitas belajar mengajar tidak berjalan dengan efisien dan efektif.
Sebagai contoh, dalam kasus di atas, Adi berlakukan
pemakaian program digital jadwal untuk pantauan penempatan. Taktik ini harus
dilandasi dengan sebuah anggapan kondisi tiap siswa mempunyai piranti, entahlah
itu handphone, tablet, atau netbook, baik punya sendiri atau punya keluarga
yang dapat dipinjamkan. Bila tidak, karena itu taktik itu justru akan
merepotkan siswa dan orangtua, bukan memberikan dukungan evaluasi.
Maka dari itu, penting untuk guru sesuaikan taktik belajar
mengajarnya dengan kerangka kelas yang diajarnya. Dengan begitu, kelas online
yang dituruti guru dan siswa dapat jalan secara lancar. Pasti berikut sebagai
kemauan guru dan siswa, kan?
Strategi vs Metode vs Pendekatan
Taktik, sistem, dan pendekatan ialah tiga hal yang lain.
Payung yang terbesar ialah pendekatan, kemudian, dan yang paling kecil atau
detil ialah sistem. Lalu, bagaimana detil ketidaksamaan dari ke-3 nya?
Pendekatan ialah deskripsi besar bagaimana proses evaluasi akan
berjalan, dari sejak awalnya sampai akhir. Contoh dari pendekatan ialah
pendekatan evaluasi berbasiskan project. Dalam pendekatan pembelejaran
berbasiskan project, (1) guru diwajibkan untuk bekerjasama dengan guru mata
pelajaran lain untuk membuatg project yang trans atau interdisiplin. Disamping
itu, (2) project jadi media khusus evaluasi yang hendak jadi dari hasil
evaluasi siswa.
Taktik ialah beberapa kumpulan langkah yang diaplikasikan
oleh guru dalam memberikan dukungan siswa belajar secara efisien dan efektif.
Contoh dari taktik ialah sama seperti yang diterangkan pada awal artikel, yaitu
(1) pemakaian program evaluasi, (2) teratur berbicara dengan orangtua, dan (3)
manfaatkan tempat penyimpanan online untuk menyimpan bahan ajar.
Sistem ialah langkah yang dipakai oleh guru untuk sampaikan
materi pelajaran untuk siswa. Beberapa contoh sistem misalnya: (1) khotbah, di
mana pengutaraan materi memiliki sifat dua arah, (2) dialog atau bertanya
jawab, di mana pengutaraan materi terjadi dalam dua arah, dan (3) permainan
digital mendidik, di mana pengutaraan materi diberi memakai permainan online,
tapi yang memiliki sifat mendidik
Peralihan Taktik Belajar Mengajar dalam Kelas Online
Ada ketidaksamaan taktik belajar mengajar dalam kelas online
dan kelas bertemu muka langsung (off-line). Dalam taktik belajar mengajar
off-line, siswa tidak harus mempunyai handphone, tablet, atau computer. Tapi,
berbeda hal dalam kelas online, minimal siswa diharuskan mempunyai salah
satunya dari ke-3 nya, atau sekurang-kurangnya ada piranti punya keluarga yang
dapat dipinjamkan setiap harinya.
Salah satunya permasalahan yang terjadi dalam kelas online
ialah guru bawa taktik belajar mengajar yang lama, yaitu off-line. Efeknya
terjadi ketidaksamaan di antara apa yang diberi guru dengan yang jadi keperluan
siswa. Sebagai contoh, di kelas 5 SD, kemungkinan guru kerap memberi handout
saat belajar off-line. Ini akan merepotkan siswa bila harus ke sekolah untuk
ambil handout yang diberi guru.
Strategi Belajar Online
Seterusnya, taktik belajar online ialah taktik yang dapat
diaplikasikan oleh guru agar bisa membantu siswa belajar secara efisien dan
efektif di dalam rumah . Maka, taktik belajar online untuk siswa, tidak untuk
guru, tapi dia diberikan oleh guru.
Siswa memerlukan taktik belajar online karena sepanjang di
dalam rumah, mereka bisa jadi menjumpai banyak masalah, baik yang memiliki
sifat individual atau tehnis. Efeknya yang jelas mereka tidak ikuti proses
evaluasi di kelas online dengan optimal. Ini pasti benar-benar sayang, kan?
Maka dari itu, 2 taktik belajar online berikut bisa
diaplikasikan:
(1) Membuat rutinitas yang baik; ini ialah kunci khusus dari
belajar online, segala hal ada waktunya, yaitu ada waktu untuk makan, mandi,
belajar, dan meningkatkan hoby. Bila ini kacau-balau, jadi tidak bakal ada
waktu untuk belajar dengan konsentrasi.
(2) Memakai kontribusi handphone atau program dalam menulis
batasan penghimpunan dari tiap penempatan yang diberi guru, baik itu latihan,
formatif, dan sumatif. Ini penting karena tiap penempatan yang diberi guru
memberi peluang untuk belajar , bukan hanya dari materi yang diterangkan oleh
guru.
Strategi Mengajar Online
Bila taktik belajar online diutamakan untuk siswa dengan
diberikan oleh guru, taktik mengajar online untuk guru yang hendak dirasa oleh
siswa. Taktik mengajar online ialah beberapa cara yang dipakai oleh guru untuk
merealisasikan kelas online yang efisien dan aman.
Salah satunya permasalahan yang terjadi dalam kelas online
ialah guru memakai beberapa cara lama dalam mengajar secara online. Apa
efeknya? Siswa bukanlah belajar, tapi justru kesusahan dalam ikuti proses evaluasi
dari rumah.
Maka dari itu, 3 taktik mengajar online yang bisa dicoba
guru dalam kerangka kelas online ialah seperti berikut:
(1) Optimalkan pemakaian program evaluasi. Program evaluasi
bisa membantu membuat kelas yang interaktif dan membahagiakan. Ini benar-benar
baik pada membuat keterkaitan dan keinginannya hasil belajar siswa. Bukannya
cuma memberi beberapa soal online ke siswa, guru bisa mengepaknya dalam sebuah
kuis online yang interaktif atau juga bisa dibungkus di dalam permainan digital
mendidik. Benar-benar hebat, kan?
(2) Pakai bermacam kegiatan. Di dalam 1 jam sesion evaluasi,
pasti akan menjemukan bila guru cuma mempersiapkan satu kegiatan evaluasi.
Dalam kelas online, guru bisa mempersiapkan minimum 3 kegiatan, yaitu kegiatan
pembuka, kegiatan khusus, dan kegiatan penutup. Di kegiatan pembuka, guru dapat
ajak siswa menononton video menarik. Di kegiatan khusus belajar materi, dan
kegiatan penutup berefleksi.
(3) Membuat komunikasi dengan orangtua dan siswa. Saat
belajar online, siswa diawasi perubahan belajarnya oleh orangtua di dalam
rumah. Tapi, masalahnya ialah umumnya orangtua repot bekerja di dalam rumah.
Maka dari itu, guru perlu untuk mengomunikasikan perubahan belajar siswa dengan
teratur baik ke orangtua atau siswa. Sebaiknya ini diprioritaskan untuk
siswa-murid yang memerlukan banyak tuntunan dari guru.
Contoh Strategi Belajar Mengajar yang Tidak Efektif
Taktik belajar mengajar yang tidak efisien ialah taktik
belajar mengajar yang tidak memberikan dukungan evaluasi dapat jalan secara
lancar. Sebagai contoh, dalam memakai satu program evaluasi, guru perlu
menimbang apa siswa harus login memakai e-mail supaya bisa memakai program itu.
Bila ini melalui dari perhatian guru, bisa saja kelak waktu evaluasi dihabiskan
untuk masalah tehnis login e-mail itu.
Maka dari itu, saat sebelum guru coba satu taktik belajar
mengajar, dalam soal pemakaian program evaluasi, misalkan, guru perlu mencoba
secara berkali-kali lebih dulu saat sebelum mengaplikasikannya di kelas. Ini
penting supaya guru pahami masalah-kendala apa yang kemungkinan dirasakan oleh
siswa hingga guru bisa memberi jalan keluar langsung untuk siswa yang bertanya
bila menjumpai masalah-kendala itu.
Contoh lain, bila guru memilih untuk melangsungkan uji coba
yang sudah dilakukan di dalam rumah siswa masing-masing. Misalkan, pada uji
coba rangakaian listrik simpel, bila guru tidak membuat instalasi listrik lebih
dulu, guru tidak pahami masalah apa yang dirasakan siswa saat menggunting
kabel, memasangkan kabel, memasangkan lampu, atau menghubungkan sakelar. Bila
ini terjadi, guru tidak segera dapat menolong siswa secara jarak jauh.
Penggunaan Aplikasi Pembelajaran
Pemakaian program evaluasi adalah taktik belajar mengajar
yang dapat dipakai oleh guru selama saat belajar online ini. Adapun faedah
program evaluasi untuk tingkatkan keterkaitan dan hasil belajar siswa. Ini
maknanya, dengan memakai program evaluasi, siswa dapat berperan serta lebih
aktif dalam aktivitas yang dibuat guru dan nilai mereka akan bertambah bila
memakai program ini.
Salah satunya program evaluasi berkualitas yang bisa dicoba
guru ialah Teachmint. Apa faedah dari program Teachmint? Dengan memakai program
ini guru bisa:
(1) Mengurus semua kelas yang diajar,
(2) membuat kuis dan
test secara automatis,
(3) melakukan dan
merekam kelas online (sinkronus),
(4) membagi rekaman video evaluasi, bahan pelajaran, dan
catatan secara online,
(5) membagi tugas rumah ke siswa,
(6) mengirim pengingat, pekerjaan, dan test opsi double,
(7) mengajar secara efisien dengan share monitor dan memakai
papan catat,
(8) mengobrol dengan
siswa,
(9) mangkirsi automatis, dan banyak!
Keinginannya artikel ini bisa menolongmu dalam tentukan taktik belajar yang efisien untuk kelas onlinemu ya. Bila artikel ini berguna, silakan bagi ke rekan-rekan guru yang lain memerlukan. Bila ada sesuatu hal yang membingunkan, silakan simpan di kotak kometar. Salam taktik belajar mengajar efisien!